Minggu, 16 September 2018

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA MITOSIS


LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA


ACARA 8.
PEMBELAHAN SEL MITOSIS
NAMA            : SHOLIKHATIN
NPM                : E1J015010
SHIFT             :  RABU (10.00 – 12.00 WIB)
KELOMPOK : 1
CO.ASS          : VEGA CITRA


LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Dasar Teori
(Ali, 2010). Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung.Hal ini dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase.Mitosis terjadi di dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Proses pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anak yang identik dan bertujuan untuk mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut-turut. Mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus-menerus. Pada praktikum kali ini digunakan akar bawang merah (Allium cepa) karena jaringan akar bawang merah (Allium cepa) merupaskan jaringan yang mudah ditelaah untuk pengamatan mitosis.
Pembelahan  pada  sel eukariota terjadi secara mitosis. Pada proses pembelahan mitosis,  DNA  dipaketkan  dalam  bentuk  kromosom  dan melewati tahapan tertentu (Raven & Johnson 2006: 208).
Pada mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa sehingga dari satu sel dihasilkan dua buah sel nakan yang masing-masing memiliki safat-sifat genetic sama. Mitosis berlangsung pada semua sel, kecuali pada sel-sel yang akan menajdi sel kelamin. Mitosis dibedakan atas 5 fase, ialah interfase, profase, metaphase, anaphase, dan telofase.Agar supaya kita mudah mengikuti jalannya pembelahan inti, sebaiknya kita menggunakan sebuah sel yang intinya mengandung 4 kromosom saja, yang semuanya berbentuk batang lurus.Dua kromosom yaitu satu panjang dan satu pendek berasal dari ibu, sehingga membawa bahan genetic dari ibu.Dua kromosom lainnya yang diarsir yaitu satu panjang dan satu pendek yaitu berasal dari ayah, sehingga membawa bahan genetic dari ayah. Dua kromosom yang panjang adalah serupa satu sama lain, demikian pula yang pendek. Satu pasang kromosom yang serupa dinamakan kromosom homolog.Jadi sel yang mengandung 4 kromosom itu memiliki dua pasang kromosom homolog (Suryo, 1990).
Perbedaan  mendasar  dari  mitosis  dan  meiosis adalah  hasil  jumlah  set  kromosom  sel-sel  anaknya. Meiosis  mengurangi  jumlah  kromosom  dan  mitosis mempertahankan  jumlah  kromosom.  Tempat  terjadinya pembelahan  mitosis  juga  berbeda  dari  pembelahan 3meiosis.  Mitosis  biasa  terjadi  pada  sel  autosom  dan meiosis terjadi pada sel gonosom (Campbell 2008).

1.2    TujuanPraktikum
1.      Mengamati tahapan yang ada dalam proses mitosis.
2.      Memahami fungsi asetokarmin untuk mengamati proses mitosis.
3.      Membandingkan dan mendiskusikan perbedaan setiap fase yang ada pada proses mitosis.


BAB II
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

2.1       Alat dan Bahan
Mikroskop                                                       Skalpel
Ujung akar bawang merah                              Forset
Gelas objek                                                     Pewarna asetokarmin
Gelas penutup                                                 Larutan 1M HCl
Jarum pengiris                                                 Larutan 70% dan 96% alkohol
Gelas Pengamat
2.2       Cara Kerja
1.      Meneteskan larutan 1M HCl di atas gelas pengamat secukupnya.
2.      Meletakkan potongan ujung akar sepanjang 1 cm diatas HCl tersebut, lebih kurang 5 menit.
3.      Mengambil ujung akar yang sudah lunak tersebut dan memindahkan ke gelas objek yang sebelumnya telah ditetesi dengan asetokarmin.
4.      Mencacah potongan akar yang ada dalam asetokarmin dengan scalpel sampai halus.
5.      Menutup gelas objek dengan gelas penutup.
6.      Melewatkan gelas objek tersebut di atas api alkohol, tidak boleh mendidih. Kemudian membalikkanya, meletakkan di atas tissue dan menekan agak keras dengan menggunakan ibu jari. Hal ini akan meratakan sel-sel dan memencarkan jaringan sehingga memungkinkan untuk mengamatinya dibawah mikroskop.
7.      Meneteskan minyak emerson untuk memperjelas pengamatan.
8.      Mengamati objek di bawah mikroskop. Menggunakan pembesaran rendah (10x) dahulu, kemudian pembesaran lebih tinggi (40x), dan pembesaran paling tinggi (100x).
9.      Menggambar fase-fase mitosis yang ditemukan, mencocokkan pada fase-fase mitosis yang ada pada preparat.
BAB III
HASIL
3.1 Hasil pengamatan
 




 

BAB IV
PEMBAHASAN
           
            Dari hasil pengamatan pada pembelahan mitosis hanya di dapatkan tiga fase, fase pertama yang ditemukan yaitu profase.Pada fase ini terlihat sel dengan bagian inti yang sudah mulai terakhir seperti benang-benang yang tidak teratur.Pada fase ini sel sudah mempersiapkan diri untuk membelah yang ditandai dengan berubahnya memadatnya kromosom, membran inti tidak terlihat dan nukleolus menghilang.
Selanjutnya ditemukan fase anaphase berdasarkan pengamatan, fase ini memperlihatkan kromosom yang sudah mulai memisah dan menuju ke arah dua kutub yang berlawanan. Fase selanjutnya yang ditemukan adalah telofase.Pada fase ini kromosom telah menyelesaikan pergerakannya menuju kutub dan mulai menyebar di dalam membran nukleus.Selama tahap ini berlangsung suatu dinding sel baru mulai terbentuk diantara dua nukleus baru.Dalam pengamatan, fase ini terlihat sel yang memiliki dua inti dengan dinding sel bagian tengah yang sudah mengalami sitokinesis.Fase yang tidak ditemukan pada pengamatan kali ini adalah metafase.
Pada fase ini kromosom menyusun diri secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran nukleus dan nukleolus lenyap. Sentromer, suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom, melekat pada serabut gelendong yang bertanggung jawab terhadap arah pembelahan kromosom selama pembelahan.
Namun hasil yang didapatkan tidak jelas, karena ketika diperbesar dengan perbesaran paling tinggi, gambar dari sel tersebut tidak kelihatan, dan ketika di beri tetes asetokarmin serta minyak hasil yang didapatkan agak jelas, tetapi masih seperti pada awalnya dengan warna yang lebih jelas.





BAB V
KESIMPULAN


            Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1.      Tahapan-tahapan atau fase-fase pada pembelahan sel mitosis :
Profase, Interfase, Metafase, Anafase, dan Telofase.
2.      Fungsi asetokarmin pada pengamatan proses mitosis adalah untuk memberikan warna agar pengamatan lebih mudah dan sel yang diamati dibawah mikroskop lebih jelas
3.      Pada fase Profase benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid. Pada fase pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom /kromatid mudah diamati. Pada fase Anafase pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke kutub-kutub pembelahan sel. Telofase: pada tahap ini terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian). Dan pada Interfasi Pada fase ini terjadi pembentukan organel untuk pertumbuhan itu sendiri. Kemudian terjadi sintesis terutama sintesis materi genetik, yaitu bahan-bahan yang akan diwariskan pada keturunannya. Materi genetik yang disintesis adalah DNA. Dan terjadi juga pembentukan organel untuk sel anakan.











PERTANYAAN :
1.      Apakah kegunaan dari larutan 1M HCl dalam praktikum ini?
2.      Apakah kegunaan asetokarmin?
3.      Mengapa digunakan akar bawang merah dalam praktikum ini?
4.      Bahas secara rinci setiap fase mitosis?
5.      Perbedaan Mitosis dan Meiosis?

Jawab :

1.    Larutan HCL 1M digunakan untuk melunakkan akar bawang merah dan untuk memperjelas batas antara daerah tudung akar dengan bagian yang lain karena dengan pemberian larutan ini daerah tudung akar akan terlihat lebih putih daripada bagian lainnya.

2.    Asetokarmin berfungsi untuk memberikan warna agar pengamatan lebih mudah dan sel yang diamati dibawah mikroskop lebih jelas.

3.    Karena jaringan meristem pada akar bawang sangat aktif untuk membelah dan juga tidak memerlukan waktu yang lama untuk melalui tahap pembelahan pada fase selanjutnya. Lebih mudah dalam proses pelaksanaan praktikum dan bahan yang mudah didapatkan.

4.    Tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:

Interfase          : Selama proses interfase kromosom tidak kelihatan karena benang-benang kromatin tidak berpilin. Pada fase ini terjadi pembentukan organel untuk pertumbuhan itu sendiri. Kemudian terjadi sintesis terutama sintesis materi genetik, yaitu bahan-bahan yang akan diwariskan pada keturunannya. Materi genetik yang disintesis adalah DNA.Dan terjadi juga pembentukan organel untuk sel anakan.


Profase            :Pada pase ini benang benang kromatid menebal dan mulai menggandakan diri.Benang-benang kromatin semakin menebal dan memendek, menjadi kromosom.Terdapat sister kromatid.Nukleolus (anak inti) melebur.Benang gelendong mulai terbentuk.

Metafase          : Tahap ini sangat mudah diamati karena kromatid akan berbaris dan teratur pada bidang ekuatornya.Kromatid terletak di bidang ekuator, menggantung pada benang spindel melalui sentromer. Benang-benang spindel tampak semakin jelas dan teratur seperti kumparan

Anafase           : Pada fase ini benang gelendong akan menarik kromatid menuju ke kutub-kutub pembelahan sel. Kromosom berada di kutub masing-masing. Akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang ekuator.

Telofase           : Pada tahap ini terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).Benang-benang gelendong hilang.Benang-benang kromosom semakin menipis, berubah menjadi benang kromatin yang tipis.Nukleolus tampak lagi.Pada akhir telofase terbentuklah dua sel anak yang diploid (2n).










5.    Perbedaan Mitosis dan Meiosis

No
Mitosis
Meiosis
1
Terjadi pada semua sel tubuh (autosom) yang sedang memperbanyak diri
Hanya terjadi pada sel gonad pada saat pembentukan gamet.
2
Hanya terdapat satu tahap pembelahan dalam satu siklus pembelahan sel
Terdapat dua tahap pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II
3
Tidak terdapat pasangan kromosom homolog, yang berpisah adalah kromatid-kromatid yang bergerak menuju kutub yang berbeda.
Terdapat pasangan kromosom homolog pada meiosis I, kemudian setiap anggota pasangan kromosom akan bermigrasi menuju kutub yang berbeda. pada meiosis II baru terjadi pemisahan kromatid seperti pada mitosis.
4
Tidak terjadi pertukaran segmen kromosom
Terjadi pindah silang antara kromosom homolog yang berpasangan
5
Sel baru yang dihasilkan sari suatu mitosis akan mempunyai struktur genetik yang sama dengan sel awal.
Sel yang dihasilkan melalui proses meiosis akan mempunyai jumlah kromosom separuh dari sel semula
6
Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah dua sel baru yang sama.
Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah empat sel baru yang mempunyai jumlah kromosom separuh dari sel induk








DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A., J. B. Reece, L. A. Urry,  M. L. Cain, S. A.  Wasserman,  P.  V.  Minorsky  &  R.  B.  Jacson. 2008.  Biology.  8thed.  Benjamin  Cummings, California: xlvi + G-39 + I-54 + 1267 hlm.
Raven,  P.  H.  &  G.  B.  Johnson.  2006.  Biology.  6thed.  McGraw-Hill Science, New York: 1238 hlm.
Ali, Iqbal. 2010. Fase MitosisAkar Bawang(Allium cepa)Panduan Laboratorium,  hal.  261.  Dalam  S. Sastrosumarjo  (Ed.)  Sitogenetika Tanaman. IPB Press. Bogor.
Suryo. 1990. Genetika Manusia. Bandung : Gadjah Mada University Press.














LAPORAN TPTH JAGUNG MANIS

  LEMBAR PENGESAHAN Pengaruh beberapa tingkat dosis pupuk urea terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis Oleh SHOL...