ACARA 8.
PEMBELAHAN SEL MITOSIS
NAMA : SHOLIKHATIN
NPM : E1J015010
SHIFT : RABU (10.00 – 12.00 WIB)
KELOMPOK : 1
CO.ASS :
VEGA CITRA
LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Dasar
Teori
(Ali, 2010). Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara
tidak langsung.Hal ini dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat
adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada
pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase, dan
telofase.Mitosis terjadi di dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu
sel-sel yang hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung
batang). Proses pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anak yang
identik dan bertujuan untuk mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui
pembelahan inti secara berturut-turut. Mitosis pada tumbuhan terjadi selama
mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses
yang berputar dan terus-menerus. Pada praktikum kali ini digunakan akar bawang
merah (Allium cepa) karena jaringan akar bawang merah (Allium cepa)
merupaskan jaringan yang mudah ditelaah untuk pengamatan mitosis.
Pembelahan pada
sel eukariota terjadi secara mitosis. Pada proses pembelahan
mitosis, DNA dipaketkan
dalam bentuk kromosom
dan melewati tahapan tertentu (Raven & Johnson 2006: 208).
Pada mitosis, bahan inti sel terbagi
sedemikian rupa sehingga dari satu sel dihasilkan dua buah sel nakan yang
masing-masing memiliki safat-sifat genetic sama. Mitosis berlangsung pada semua
sel, kecuali pada sel-sel yang akan menajdi sel kelamin. Mitosis dibedakan atas
5 fase, ialah interfase, profase, metaphase, anaphase, dan telofase.Agar supaya
kita mudah mengikuti jalannya pembelahan inti, sebaiknya kita menggunakan
sebuah sel yang intinya mengandung 4 kromosom saja, yang semuanya berbentuk
batang lurus.Dua kromosom yaitu satu panjang dan satu pendek berasal dari ibu,
sehingga membawa bahan genetic dari ibu.Dua kromosom lainnya yang diarsir yaitu
satu panjang dan satu pendek yaitu berasal dari ayah, sehingga membawa bahan
genetic dari ayah. Dua kromosom yang panjang adalah serupa satu sama lain,
demikian pula yang pendek. Satu pasang kromosom yang serupa dinamakan kromosom
homolog.Jadi sel yang mengandung 4
kromosom itu memiliki dua pasang kromosom homolog (Suryo, 1990).
Perbedaan
mendasar dari mitosis
dan meiosis adalah hasil
jumlah set kromosom
sel-sel anaknya. Meiosis mengurangi
jumlah kromosom dan
mitosis mempertahankan
jumlah kromosom. Tempat
terjadinya pembelahan
mitosis juga berbeda
dari pembelahan 3meiosis. Mitosis
biasa terjadi pada
sel autosom dan meiosis terjadi pada sel gonosom
(Campbell 2008).
1.2
TujuanPraktikum
1. Mengamati
tahapan yang ada dalam proses mitosis.
2. Memahami
fungsi asetokarmin untuk mengamati proses mitosis.
3. Membandingkan
dan mendiskusikan perbedaan setiap fase yang ada pada proses mitosis.
BAB II
BAHAN DAN METODE
PRAKTIKUM
2.1 Alat
dan Bahan
Mikroskop Skalpel
Ujung
akar bawang merah Forset
Gelas
objek Pewarna
asetokarmin
Gelas
penutup Larutan
1M HCl
Jarum
pengiris Larutan
70% dan 96% alkohol
Gelas
Pengamat
2.2 Cara
Kerja
1. Meneteskan
larutan 1M HCl di atas gelas pengamat secukupnya.
2. Meletakkan
potongan ujung akar sepanjang 1 cm diatas HCl tersebut, lebih kurang 5 menit.
3. Mengambil
ujung akar yang sudah lunak tersebut dan memindahkan ke gelas objek yang
sebelumnya telah ditetesi dengan asetokarmin.
4. Mencacah
potongan akar yang ada dalam asetokarmin dengan scalpel sampai halus.
5. Menutup
gelas objek dengan gelas penutup.
6. Melewatkan
gelas objek tersebut di atas api alkohol, tidak boleh mendidih. Kemudian
membalikkanya, meletakkan di atas tissue dan menekan agak keras dengan menggunakan
ibu jari. Hal ini akan meratakan sel-sel dan memencarkan jaringan sehingga
memungkinkan untuk mengamatinya dibawah mikroskop.
7. Meneteskan
minyak emerson untuk memperjelas pengamatan.
8. Mengamati
objek di bawah mikroskop. Menggunakan pembesaran rendah (10x) dahulu, kemudian
pembesaran lebih tinggi (40x), dan pembesaran paling tinggi (100x).
9. Menggambar
fase-fase mitosis yang ditemukan, mencocokkan pada fase-fase mitosis yang ada
pada preparat.
BAB III
HASIL
3.1 Hasil
pengamatan
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari
hasil pengamatan pada pembelahan mitosis
hanya di dapatkan tiga fase, fase pertama
yang ditemukan yaitu profase.Pada fase ini terlihat sel dengan bagian inti yang
sudah mulai terakhir seperti benang-benang yang tidak teratur.Pada fase ini sel
sudah mempersiapkan diri untuk membelah yang ditandai dengan berubahnya
memadatnya kromosom, membran inti tidak terlihat dan nukleolus menghilang.
Selanjutnya
ditemukan fase anaphase berdasarkan
pengamatan, fase ini memperlihatkan kromosom yang sudah mulai memisah dan
menuju ke arah dua kutub yang berlawanan. Fase selanjutnya yang
ditemukan adalah telofase.Pada fase ini kromosom telah menyelesaikan
pergerakannya menuju kutub dan mulai menyebar di dalam membran nukleus.Selama
tahap ini berlangsung suatu dinding sel baru mulai terbentuk diantara dua
nukleus baru.Dalam pengamatan, fase ini terlihat sel yang memiliki dua inti
dengan dinding sel bagian tengah yang sudah mengalami sitokinesis.Fase yang
tidak ditemukan pada pengamatan kali ini adalah metafase.
Pada fase ini kromosom menyusun diri secara acak
pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran
nukleus dan nukleolus lenyap. Sentromer,
suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom, melekat pada serabut gelendong
yang bertanggung jawab terhadap arah pembelahan kromosom selama pembelahan.
Namun hasil yang didapatkan tidak jelas, karena
ketika diperbesar dengan perbesaran paling tinggi, gambar dari sel tersebut
tidak kelihatan, dan ketika di beri tetes asetokarmin serta minyak hasil yang
didapatkan agak jelas, tetapi masih seperti pada awalnya dengan warna yang
lebih jelas.
BAB V
KESIMPULAN
Dari
hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Tahapan-tahapan
atau fase-fase pada pembelahan sel mitosis :
Profase,
Interfase, Metafase, Anafase, dan Telofase.
2. Fungsi asetokarmin pada pengamatan proses mitosis
adalah untuk memberikan warna agar pengamatan
lebih mudah dan sel yang diamati dibawah mikroskop lebih jelas
3. Pada
fase Profase benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai
berduplikasi menjadi kromatid. Pada fase pada tahap ini kromosom/kromatid
berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap
inilah kromosom /kromatid mudah diamati. Pada fase Anafase pada fase ini kromatid
akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke kutub-kutub pembelahan sel.
Telofase: pada tahap ini terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi
dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian). Dan pada
Interfasi Pada
fase ini terjadi pembentukan organel untuk pertumbuhan itu sendiri. Kemudian
terjadi sintesis terutama sintesis materi genetik, yaitu bahan-bahan yang akan
diwariskan pada keturunannya. Materi genetik yang disintesis adalah DNA. Dan
terjadi juga pembentukan organel untuk sel anakan.
PERTANYAAN
:
1. Apakah
kegunaan dari larutan 1M HCl dalam praktikum ini?
2. Apakah
kegunaan asetokarmin?
3. Mengapa
digunakan akar bawang merah dalam praktikum ini?
4. Bahas
secara rinci setiap fase mitosis?
5. Perbedaan
Mitosis dan Meiosis?
Jawab
:
1. Larutan
HCL 1M digunakan untuk melunakkan akar bawang merah dan untuk memperjelas batas
antara daerah tudung akar dengan bagian yang lain karena dengan pemberian
larutan ini daerah tudung akar akan terlihat lebih putih daripada bagian lainnya.
2. Asetokarmin
berfungsi untuk memberikan warna agar pengamatan lebih mudah dan sel yang
diamati dibawah mikroskop lebih jelas.
3. Karena
jaringan meristem pada akar bawang sangat aktif untuk membelah dan juga tidak
memerlukan waktu yang lama untuk melalui tahap pembelahan pada fase
selanjutnya. Lebih mudah dalam proses pelaksanaan praktikum dan bahan yang
mudah didapatkan.
4. Tahap
pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:
Interfase :
Selama
proses interfase kromosom tidak kelihatan karena benang-benang kromatin tidak
berpilin. Pada fase ini terjadi pembentukan organel untuk pertumbuhan itu
sendiri. Kemudian terjadi sintesis terutama sintesis materi genetik, yaitu
bahan-bahan yang akan diwariskan pada keturunannya. Materi genetik yang disintesis
adalah DNA.Dan terjadi juga pembentukan organel untuk sel anakan.
Profase
:Pada pase ini benang benang
kromatid menebal dan mulai menggandakan diri.Benang-benang kromatin semakin
menebal dan memendek, menjadi kromosom.Terdapat sister kromatid.Nukleolus (anak
inti) melebur.Benang gelendong mulai terbentuk.
Metafase : Tahap ini sangat mudah diamati
karena kromatid akan berbaris dan teratur pada bidang ekuatornya.Kromatid
terletak di bidang ekuator, menggantung pada benang spindel melalui sentromer.
Benang-benang spindel tampak semakin jelas dan teratur seperti kumparan
Anafase : Pada fase ini benang gelendong akan
menarik kromatid menuju ke kutub-kutub pembelahan sel. Kromosom berada di kutub masing-masing. Akhir anafase sekat sel mulai
terbentuk dekat bidang ekuator.
Telofase : Pada tahap ini terjadi peristiwa
kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian
sitoplasma menjadi dua bagian).Benang-benang gelendong hilang.Benang-benang
kromosom semakin menipis, berubah menjadi benang kromatin yang tipis.Nukleolus
tampak lagi.Pada akhir telofase terbentuklah dua sel anak yang diploid (2n).
5.
Perbedaan Mitosis dan
Meiosis
No
|
Mitosis
|
Meiosis
|
1
|
Terjadi
pada semua sel tubuh (autosom) yang sedang memperbanyak diri
|
Hanya
terjadi pada sel gonad pada saat pembentukan gamet.
|
2
|
Hanya
terdapat satu tahap pembelahan dalam satu siklus pembelahan sel
|
Terdapat
dua tahap pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II
|
3
|
Tidak
terdapat pasangan kromosom homolog, yang berpisah adalah kromatid-kromatid
yang bergerak menuju kutub yang berbeda.
|
Terdapat
pasangan kromosom homolog pada meiosis I, kemudian setiap anggota pasangan
kromosom akan bermigrasi menuju kutub yang berbeda. pada meiosis II baru
terjadi pemisahan kromatid seperti pada mitosis.
|
4
|
Tidak
terjadi pertukaran segmen kromosom
|
Terjadi
pindah silang antara kromosom homolog yang berpasangan
|
5
|
Sel
baru yang dihasilkan sari suatu mitosis akan mempunyai struktur genetik yang
sama dengan sel awal.
|
Sel
yang dihasilkan melalui proses meiosis akan mempunyai jumlah kromosom separuh
dari sel semula
|
6
|
Hasil
akhir dari pembelahan satu sel adalah dua sel baru yang sama.
|
Hasil
akhir dari pembelahan satu sel adalah empat sel baru yang mempunyai jumlah
kromosom separuh dari sel induk
|
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,
N. A., J. B. Reece, L. A. Urry, M. L.
Cain, S. A. Wasserman, P. V. Minorsky
& R. B.
Jacson. 2008. Biology.
8thed.
Benjamin Cummings, California:
xlvi + G-39 + I-54 + 1267 hlm.
Raven, P.
H. & G.
B. Johnson. 2006. Biology.
6thed. McGraw-Hill
Science, New York: 1238 hlm.
Ali,
Iqbal. 2010. Fase MitosisAkar Bawang(Allium cepa)Panduan Laboratorium, hal. 261. Dalam S. Sastrosumarjo (Ed.)
Sitogenetika Tanaman. IPB Press. Bogor.
Suryo. 1990. Genetika Manusia. Bandung : Gadjah Mada University
Press.