LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
ACARA 6.
CHI SQUARE TEST (UJI X2)
NAMA : SHOLIKHATIN
NPM : E1J015010
SHIFT : 1. RABU (10.00 – 12.00 WIB)
KELOMPOK : 1
LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. DasarTeori
Genetika adalah ilmu yang mempelajari karakter yang turunan dari
satu generasi kegenerasi berikutnya. Individu yang terbentuk dapat dilihat dari fenotipe kemungkinan dari gamet jantan dan gamet betina (Crowder, 1997).
Chi-Square test adalah suatu uji yang dapat mengubah deviasi dan nilai yang diharapkan menjadi sebuah kemungkinan atau peluang. Uji ini harus memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajatbebas). Pada peluang diperlukan adanya evaluasi hipotesis genetik (Gillies,
2000).
Metode Khi-Kuadrat (Chi-Square
Test) adalah suatu uji yang menentukan bahwa hasil observasi menyimpang dari nisbah harapan terjadi secara kebetulan atau tidak. Karena sering kali uji persilangan terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan,
maka uji ini diadakan (Surya, 2001).
Dasar dari uji Khi-Kuadrat atau Chi-Square test adalah perbandingan frekuensi hasil observasi (O) dengan frekuensi yang
diharapkan (E). Hasilnya dinyatakan sesuai dengan jumlah perhitungan Chi-Square
dengan tabel
(dari tabel
χ2) (Murti,1996).
Uji Khi-Kuadrat
(dilambangkan dengan
"χ2" dari huruf Yunani
"Chi" dilafalkan
"Kai") digunakan untuk menguji suatu kelompok data baik variable independen maupun dependen yang berbentuk kategorik, atau bias disebut sebagai uji proporsi untuk dua peristiwa atau lebih, untuk memperoleh data yang bersifat diskrit. Misalnya untuk mengetahui hubungan antara status gizi ibu dengan kejadian BBLR
(Sabri,2008).
1.2. Tujuan Praktikum
1. Menghitung x2 untuk menentukan apakah
data yang diperoleh cocok atau sesuai dengan teori atau yang diharapkan.
2. Menginterpretasikan nilai x2 yang dihitung dengan tabel x2.
BAB II
BAHAN DAN
METODE PRAKTIKUM
2.1. Bahan dan Alat
·
Kacang buncis merah dan putih
·
Kantong atau kotak
·
Petridish
2.2. Cara Kerja
1. 200 biji kacang merah dan 200 biji kacang putih dicampur,
diaduk, dan ditempatkan dalam satu kotak.
2. Sampel dari campuran diatas (1) diambil sebanyak 1 petridish penuh.
3. Kacang merah dan putih dipisah dan dihitung.
4. Data dicatat pada lembar kerja dan dihitung jumlah yang diharapkan berdasarkan jumlah sampel dan populasi kacang merah dan putih.
5. Tabel lembar kerja dilengkapi dan dihitung
x2-nya.
BAB
III
HASIL
Tabel 1.Perhitungan x2untuksampel yang
diambildaripopulasi 200 kacangmerahdan 200 kacangputih.
Fenotipe
|
Pengamatan
(Observasi = O)
|
Harapan
(Expected = E)
|
Deviasi
(O-E)
|
(O-E)2
|
(O-E)2/E
X2
|
Merah
|
181
|
181.5
|
-0.5
|
0.25
|
0.00138
|
Putih
|
182
|
181.5
|
0.5
|
0.25
|
0.00138
|
Total
|
363
|
363
|
0
|
0.5
|
0.00276
|
Tabel 2.Perhitungan x2untukacara 1
(Mendel 1), 20x
Fenotipe
|
Pengamatan
(Observasi = O)
|
Harapan
(Expected = E)
|
Deviasi
(O-E)
|
(O-E)2
|
(O-E)2/E
X2
|
Merah
|
14
|
15
|
-1
|
1
|
0.06
|
Putih
|
7
|
5
|
2
|
4
|
0.08
|
Total
|
21
|
20
|
1
|
5
|
0.86
|
Tabel 3.Perhitungan x2untukacara 1
(Mendel 1), 40x
Fenotipe
|
Pengamatan
(Observasi = O)
|
Harapan
(Expected = E)
|
Deviasi
(O-E)
|
(O-E)2
|
(O-E)2/E
X2
|
Merah
|
29
|
30
|
-1
|
1
|
0.03
|
Putih
|
11
|
10
|
1
|
1
|
0.1
|
Total
|
40
|
40
|
0
|
0
|
0.13
|
Tabel 4.Perhitungan x2untukacara 1
(Mendel 1), 60x
Fenotipe
|
Pengamatan
(Observasi = O)
|
Harapan
(Expected = E)
|
Deviasi
(O-E)
|
(O-E)2
|
(O-E)2/E
X2
|
Merah
|
45
|
45
|
0
|
0
|
0
|
Putih
|
16
|
15
|
1
|
1
|
0.06
|
Total
|
60
|
60
|
0
|
0
|
0.06
|
Tabel5.Perhitungan x2untukacara 2 (Mendel
II)
Fenotipe
|
Pengamatan
(Observasi = O)
|
Harapan
(Expected = E)
|
Deviasi
(O-E)
|
(O-E)2
|
(O-E)2/E
X2
|
|||||
|
32
|
64
|
32
|
64
|
32
|
64
|
32
|
64
|
32
|
64
|
BulatKuning
|
18
|
37
|
8
|
36
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0.027
|
BulatHijau
|
5
|
14
|
6
|
12
|
-1
|
2
|
1
|
4
|
0.16
|
0.33
|
KeriputKuning
|
5
|
12
|
6
|
12
|
-1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
KeriputHijau
|
1
|
1
|
2
|
4
|
-1
|
3
|
1
|
9
|
4.5
|
2.25
|
Total
|
32
|
64
|
32
|
65
|
-3
|
6
|
3
|
14
|
6.75
|
2.607
|
Tabel 6.Perhitungan x2untukacara
3 (Probabilitas), 30x
Fenotipe
|
Pengamatan
(Observasi = O)
|
Harapan
(Expected = E)
|
Deviasi
(O-E)
|
(O-E)2
|
(O-E)2/E
X2
|
Angka
|
18
|
15
|
3
|
9
|
0.6
|
Gambar
|
12
|
15
|
-3
|
9
|
0.6
|
Total
|
30
|
30
|
0
|
18
|
1.2
|
Tabel 7.Perhitungan x2untukacara 3
(Probabilitas), 40x
3 Koin
|
Pengamatan
(Observasi = O)
|
Harapan
(Expected = E)
|
Deviasi
(O-E)
|
(O-E)2
|
(O-E)2/E
X2
|
3A-0G
|
5
|
5
|
0
|
0
|
0
|
2A-1G
|
16
|
15
|
1
|
1
|
0.06
|
1A-2G
|
16
|
15
|
1
|
1
|
0.06
|
0A-3G
|
3
|
5
|
-2
|
4
|
0.8
|
Total
|
40
|
40
|
0
|
6
|
0.92
|
Tabel 8.Perhitungan x2untukacara 3
(Probabilitas), 48x
4 Koin
|
Pengamatan
(Observasi = O)
|
Harapan
(Expected = E)
|
Deviasi
(O-E)
|
(O-E)2
|
(O-E)2/E
X2
|
4A-0G
|
2
|
3
|
-1
|
1
|
0,3
|
3A-1G
|
12
|
12
|
-1
|
1
|
0,083
|
2A-2G
|
21
|
12
|
3
|
9
|
0,75
|
1A-3G
|
13
|
12
|
1
|
1
|
0,083
|
0A-4G
|
1
|
3
|
-2
|
4
|
1,33
|
Total
|
48
|
48
|
0
|
16
|
3,295
|
BAB
IV
PEMBAHASAN
Dasar dari uji Khi-Kuadrat atau Chi-Square test adalah perbandingan frekuensi hasil observasi (O) dengan frekuensi yang
diharapkan (E). Hasilnya dinyatakan sesuai dengan jumlah perhitungan Chi-Square
dengan tabel
(dari tabel
χ2) (Murti,1996).
Pada percobaan tabel ke-1, praktikan diberikan 200 kacang buncis merah dan 200 kacang buncis putih pada suatu wadah. Kacang merah dan putih dimasukkan kedalam petridish secara acak hingga penuh. Lalu praktikan menghitung jumlah kacang merah dan putih sehingga didapatkan nilai n (jumlah total) 363 dan harapan (½ n) sebanyak 181,5, didapatkan deviasi -0.5 untuk merah dan 0.5 untuk putih, dan didapatkan hasil hitung chi-square (x2)
0.00276 sehingga hipotesis diterima atau sesuai dengan teori (3 : 1) karena hasil hitung<tabel (3.841).
Tabel ke-2
didapatkan data dari acara praktikum 1 yaitu Hukum Mendel 1, 20x.
didapatkan hasil perhitungan chi-square
0.86 yang kurang dari hasil table yaitu 3.841 sehingga hipotesis diterima atau sesuai denganteori
(3 : 1).
Tabel ke-3 didapatkan data dari acara praktikum 1 yaitu Hukum Mendel 1, 40x.
didapatkan hasil perhitungan chi-square
0,13 atau sangat tepat dengan teori (3 : 1).
Tabel ke-4 didapatkan data dari acara praktikum 1 yaitu Hukum Mendel 1, 60x.
didapatkan hasil perhitungan chi-square
0.06 yang kurang dari hasil table yaitu 3.841 sehingga hipotesis diterima atau sesuai dengan teori (3 : 1).
Tabel ke-5 didapatkan data dari acara praktikum 2 yaitu Hukum Mendel 2. Didapatkan hasil perhitungan chi-square 32 x ulangan yaitu 6,75 dan 64 x ulangan yaitu 2,607
yang kurang dari hasil table yaitu 7.82 sehingga hipotesis diterima atau sesuai dengan teori (9 : 3 : 3 :1).
Tabel ke-6 didapatkan data dari acara praktikum 3 yaitu Probabilitas, 30x.
didapatkan hasil perhitungan chi-square 1,2 yang kurang dari hasil table yaitu 3.841 sehingga hipotesis diterima atau sesuai dengan teori (1 : 1).
Tabel ke-7 didapatkan data dari acara praktikum 3 yaitu Probabilitas, 40x.
didapatkan hasil perhitungan chi-square 0,92 yang kurang dari hasil table yaitu 7.82 sehingga hipotesis diterima atau sesuai dengan teori (1 : 3 : 3 : 1).
Tabel ke-8 didapatkan data dari acara praktikum 3 yaitu Probabilitas, 48x.
didapatkan hasil perhitungan chi-square 3,295 yang kurang dari hasil table yaitu 9.49 sehingga hipotesis diterima atau sesuai dengan teori (1 : 4 : 6 : 4 :
1).
BAB
V
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
:
·
Pada perhitungan tabel 1, x2 hitung <
x2 tabel (0.00276 < 3.841), maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka,
dengan demikian hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan teori
(3 : 1).
·
Pada perhitungan tabel 2, x2 hitung <
x2 tabel (0,86< 3.841), maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka,
dengan demikian hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan teori
(3 : 1).
·
Pada perhitungan tabel 3, x2 hitung <
x2 tabel (0,13 < 3.841), maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka,
dengan demikian hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan teori
(3 : 1).
·
Pada perhitungan tabel 4, x2 hitung <
x2tabel (0.06< 3.841), maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka, dengan demikian hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan teori (3 : 1).
·
Pada perhitungan tabel 5, x2 hitung <
x2tabel (6,75< 3.841) untuk 32x dan (2,607< 7.82) untuk 64x, maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka,
dengan demikian hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan teori
(9 : 3 : 3: 1).
·
Pada perhitungan tabel 6, x2 hitung <
x2 tabel (1,2 < 3.841), maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka,
dengan demikian hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan teori
(1 : 1).
·
Pada perhitungan tabel 7, x2hitung< x2tabel
(0,92<7.82), maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka,
dengan demikian hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan teori
(1 : 3 : 3 : 1).
·
Pada perhitungan tabel 8, x2 hitung <
x2 tabel (3,295<9.49), maka deviasi terjadi karena kebetulan belaka,
dengan demikian hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan teori
(1 : 4 : 6 : 4 : 1).
DAFTAR PUSTAKA
Crowder, L. V.
1997. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta :Gadjah Mada University Press.
Gillies, Donald.
2000. Philosophical theories of
Probability. London :Routledge.
Murti, Bhisma. 1996. Penerapan Metode Statistik Non
Parametrik Dalam Ilmu-ilmu
Kesehatan. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Sabri, L., Hastono, SP. 2008. Statistik Kesehatan Edisi Revisi.
Jakarta: Rajawali
Pers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar setelah melihat blog, setidaknya ucapkan terimakasih setelah anda mengcopas artikel saya