LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
ACARA
11
MENGENAL
TIPE KERAGAMAN (VARIASI)
SHOLIKHATIN
NPM : E1J015010
Shift : (Rabu, 10.00-12.00)
Kelompok : 1
Co.ass : Vega Citra
LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
DasarTeori
(Syamsuri, 2004). Variasi muncul dari berbagai keragaman sifat individu, gen lah yang menjadi factor terjadinya keragaman sifat .faktor genotif yang
berinteraksi dengan
factor lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau fenotipe.
(Sudjadi, 2005). Keragaman sifat dapat ditemukan dari berbagai makhluk hidup yang sering ditemui, misalnya semut. Semut ada beberapa jenis, ada yang
berwarna merah dan hitam, ada yang besar,
ada yang kecil. Ukuran, perilaku, da kebiasaan semut hidup tidak sama. Begitu pula jenis makan dan tempat hidupnya tidak sama.
Variasi dapat berasal dari gen dan juga dari lingkungan. Variasi Genetik yaitu variasi yang berasal dari gen itu sendiri. Variasi non genetic atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh factor lingkungan seperti intensitas cahaya, kelembaban, pH
tanah, dll. Keadaan factor-faktor lingkungannya sama dengan pohon yang pertama,
sekalipun demikian hasil panennya berbeda. Pengetahuan
yang memadai tentang komposisi lingkungan akan menentukan genotif yang sesuai untuk kondisi tertentu (Welsh, 1991).
Secara teoritis,
berdasarkan penyebabnya,
variasi dalam system biologi dibagi dua yaitu Variasi Genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh factor keturunan
(gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke sel yang lain. Jika gen
berubah, maka sifat-sifat
pun akan berubah.
Sifat-sifat yang ditentukan oleh
gen disebut genotif.
Ini dikenal sebagai pembawa. (Crowder, 1997).
Sifat kuantitatif bersifat “kontinum”
(urut bersambung menurut deret matematis). Dalam genetika, karakter yang
berbeda secara kuantitatif biasanya ditentukan oleh banyak gen (=poligeni)
dan karakter
yang berbeda secara kualitatif biasanya ditentukan oleh satu gen (=monogeni). Variasi yang
bersifatkualitatifseperti, golongan darah, warna kulit,dsb. Kualitatif disebut juga “diskontium” (Suryati,
2016).
1.2.
Tujuan Praktikum
·
Mengamati dan mengenal tipe-tipe keragaman pada tanaman.
BAB II
BAHAN DAN
METODE PRAKTIKUM
2.1.
Bahan dan Alat
·
Biji serealia (padi, jagung, beras)
·
Biji kacang-kacangan (kedelai, kacang hijau, kacang tanah)
·
Bunga
(dari spesies tanaman sesuai
yang di bawa praktikan)
·
Alat ukur
·
Kaca pembesar
2.2.
Cara
Kerja
1.
Biji-bijian
yang tersedia dan bunga yang dibawa diamati.
2.
Dicari dan didapatkan paling sedikit 3 ciri yang berbeda untuk suatu sifat/karakter
yang anda temukan
3.
Catat dalam bentuk tabel keragaman yang ditemukan dan digambar.
BAB
IV
PEMBAHASAN
Pada pengamatan ini, praktikan diminta untuk mengamati spesies yang berbeda dari satu jenis tumbuhan, dan juga biji jagung, padi,dan beras yang telah disiapkan oleh dosen.
Variasi muncul dari berbagai keragaman sifat individu, gen lah yang menjadi factor terjadinya keragaman sifat . factor genotif yang
berinteraksi dengan
factor lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau fenotif. Oleh karena itu, terdapat perbedaan antara setiap spesies yang dibawa seperti perbedaan antara warna bunga dan bercak dari daun.
Padi yang diamati yaitu padi sawah, pandak kuning, dan burung. Padi sawah memiliki ukuran yang besar,
panjang, dan memiliki warna kuning muda. Padi pandak kuning memiliki ukuran yang kecil,
kuning, dan pendek.
Padi burung memiliki ukuran yang sedang,
warna kuning tua, dan panjang yang sedang.
Biji jagung
yang diamati yaitu
local, pod corn, dan manis.
Jagung local berukuran besar
(1 cm) dan berwarna coklat. Jagung pop corn berukuran sedang (0.8 cm) dan berwarna kuning. Jagung manis memiliki ukuran yang kecil (0.7
cm) dan berwarna kuning.
Beras yang diamati yaitu beras putih, hitam, dan merah. Warna beras sesuai dengan namanya dengan ukuran yang pendek.
Bentuk beras putih lebih lancip pada ujungnya, beras hitam memiliki bentuk yang tebal, dan beras merah yang berbentuk tumpul pada ujungnya
Didapatkan 10 spesies yang berbeda dari bunga bougenville dengan sifat yang beragam juga. Setiap spesies yang diambil memiliki cirri khasnya sendiri pada bercak maupun warna bunga.
Padabunga, perbedaan yang terlihat adalah warna dan ukuran bunga, didapatkan beberapa warna seperti putih, merah, ungu,
merah muda,
orange, merah tua,
dan hijau.
Pada setiap daun, terdapat perbedaan pada ukuran, bentuk, dan bercak. Pada bunga yang berwarna putih, ada yang
memiliki bentuk daun besar dan kecil, pada daun kecil memiliki bercak kuning. Pada bunga yang berwarna merah muda, terdapat daun yang memiliki bentuk panjang dan kecil, daun yang kecil memiliki bercak kuning tebal pada bagian sampingnya. Bunga merah memiliki daun yang kecil tanpa bercak Bunga merah tua memilki daun dan bunga yang kecil. Bunga
orange dan memiliki daun yang lebar,
perbedaannya hanya terdapat pada ukuran bunga hijau yang lebih besar dari bunga orange.
BAB
V
KESIMPULAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
:
·
Keanekaragaman / variasi pada setiap tanaman yang memiliki bentuk, ukuran, warna,
dan sebagainya merupakan variasi tersendiri bagi semua jenistanaman.
·
Variasi ini timbul berdasarkan tolok ukur yang terbagi dua, yaitu variasi yang bersifat kuantitatif dan variasi yang bersifat kualitatif.
DAFTAR PUSTAKA
Crowder, L. V.
1997. GenetikaTumbuhan. Yogyakarta
:GadjahMada University Press.
Sudjadi, Bagod.
2005. Biologi. Surabaya:Yudhistira.
Suryati, Dotti.
2008. PenuntunPratikumGenetikaDasar.
Bengkulu:Universitas Bengkulu.
Syamsuri,
Istamar.dkk. 2004. Biologi. Jakarta
:Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar setelah melihat blog, setidaknya ucapkan terimakasih setelah anda mengcopas artikel saya